I’m Legend

Serial Korea terbaru ” I’m Legend” bercerita tentang Jeon-seol yang merupakan penyanyi utama sebuah band di  SMA-nya. Setelah menikah dengan salah satu pengacara ternama dan hidup di lingkungan keluarga kaya, ternyata malah menjadi bumerang baginya, terlebih setelah Jeon-seol keguguran anaknya.

Akhirnya Jeon-seol memutuskan bercerai dengan  suaminya, dan mengetahui pengkhianatan yang dilakukan suaminya yang selingkuh dengan sesama teman pengacaranya.

Setelah bercerai , Jeon-seol bangkit dan mulai mewujudkan mimpi menjadi band ternama bersama teman – teman di masa SMA, dan tempatnya berlatih band.

Bersama tiga anggota band lainnya Jeon-seol Yi akhirnya menjadi terkenal. Di film ini, kita dapat melihat Jeon-seol Yi (Kim Jung Eun) yang memimpin anggota band-nya, Jang Shin Young, Hong Ji Min dan Hyun Jyu Ni bermain musik.

Semua aktris yang terlibat dalam band ini telah berlatih keras sejak menerima tawaran film ini, mereka bermain musik sendiri, tanpa ada pemeran pengganti. Dan hasilnya, luar biasa… saya salut melihat mereka bermain musik.

Kim Jung Eun bersama   Jang Shin Young (Drummer), bassist Hong Ji-min (aktris musik yang berada di Gaya), dan gitaris Juni (mantan penyanyi rock band BellaMafia dan hacker di IRIS) patut mendapatkan acungan jempol.

Bagi yang mau dengerin musiknya bisa didownload disini ya

Sebenarnya berkaca dari film ini, selayaknya para aktris kita bisa mencontoh para aktris Korea ini, karena mereka dengan profesional bermain musik tanpa menggunakan peran pengganti.

Tentang Sang Pencerah

Sang Pencerah menceritakan kisah awal perjuangan K.H. Ahmad Dahlan, mendirikan Muhammadiyah. Film ini bercerita tentang perjuangan, semangat, patriotisme, pemikiran dan tentang pilihan.

Jujur sebagai saya menikmati film yang mengambil setting di Yogyakarta pada akhir abad ke-19.

Pemainnya Lukman Sardi dan Ikhsan Idol yang menjadi KH Ahmad Dahlan, memang tampil cemerlang didukung penampilan Slamet Rahardjo Djarot dan Giring Nidji.

Ini merupakan sejarah berdirinya Muhammadiyah pada 12 November 1912. KH Ahmad Dahlan dibantu 5 muridnya (Sudjak, Fachrudin, Hisyam, Syarkawi, Abdul Ghani) dan didukung Siti Walidah (Zaskia Adia Mecca), istrinya.

Ahmad Dahlan ingin menegakkan pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah (sesat) pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah /sesat dari kemurnian ajaran Islam.

Melalui Langgar – nya Ahmad Dahlan  setelah berganti nama dari Muhammad Darwis saat pulang haji, mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo) sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.

Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut.

Dibalik semua kontroversinya, ‘Sang Pencerah’ adalah sebuah film sejarah yang dibuat dengan  nilai produksi di atas rata-rata yang bisa menjadi pelajaran di masa kini.

Prosecutor Princess

Berbicara soal drama korea, adalah seperti menjadi makanan wajib hihihii :D… Pasalnya di rumah mulai dari Ibu, adikku hingga aku termasuk yang gila dengan drama korea.

Salah satu drama korea yang bagus dan patut direkomendasikan bagi kalian adalah Prosecutor Princess… Asyiknya disini bisa melihat sepatu cantik, wuiii… mulai deh jadi cewek lagi hohohoho… pengen tampil cantik seperti Ma Hye Ri yang memang fashionable. Meski sebagai seorang jaksa tapi soal penampilan gak kalah dengan model.

Ma Hye Ri adalah seorang wanita dengan memori yang sangat baik dan kemampuan konsentrasi yang tinggi, yang memungkinkan untuk lulus ujian dengan mudah. Meskipun berbakat menjadi jaksa, dia lebih tertarik menjadi modis dan tidak suka bekerja keras.

Tapi berkat kerja kerasnya dia bisa menjadi jaksa yang baik berkat bantuan dari jaksa senior dan  seorang pengacara yang brilian dengan rasa kewajiban dan keadilan tingkat tinggi.

Tak asyik jika di drama korea gak ada kisah cintanya, disini pun ada, bahkan sempat berkhayal andai ada laki – laki yang benar – benar baik, perhatian dan romantis itu. Hmmmm… so sweet… 😀



Inception “Batas antara Mimpi dan Kenyataan”

Apakah anda pernah merasakan mimpi, dan tersadar ternyata anda masih bermimpi. Hmmm… seperti itulah ketika menonton Inception . Seperti merasakan dejavu saat menonton film ini.

Memang tidak banyak film yang memainkan emosi dan perasaan. Namun lebih jarang lagi melihat film yang memainkan pikiran, dan Inception adalah salah satunya.

Film ini kembali menampilkan kepiawaian akting dari  Leonardo di Caprio, setelah sebelumnya bermain di Shutter Island, yang memang hampir sejenis karakternya.

Film ini masuk dalam kategori berat, bahkan adikku pun tertidur karena terlalu lelah untuk menonton film ini. Tapi bagi sebagian orang, film ini layak mendapat acungan jempol.

Leonardo bermain sebagai Dom Cobb, seorang yang mempunyai kemampuan memasuki alam mimpi orang lain, dan mencuri hal-hal seperti pikiran, memori, dan ide orang lain.

Namun kali ini Dom dihadapi pada kasus yang lebih sulit, dia harus menanamkan ide pada benak target. Dan lagi-lagi Dom punya masalah emosi dengan istrinya, lho?? Lagi-lagi mirip dengan Shutter Island.

Tapi biar bagaimanapun juga saya harus angkat jempol untuk film dengan konsep dan ide yang luar biasa ini. Dan cukup menarik juga melihat akhir film ini di mana kita sebagai penonton diberikan keleluasaan untuk menentukan akhir cerita dengan satu hal yang begitu kecil dan simple.

Christopher Nolan yang juga merupakan penulis cerita film ini adalah yang mensukseskan film The Dark Night. Benar-benar seorang penulis dengan tema film yang berat. Harap berpikir dengan kuat saat menonton film ini.

Remember Me

Menonton film Remember Me seperti membaca diary. Film bergenre drama ini memang terkesan lambat. Namun film ini memberikan kesan tersendiri, meski bukan karena ada adegan dewasanya loh … hihihih 😀

Film ini bercerita tentang Tyler Hawkins (Robert Pattinson) yang bersiteru dengan ayahnya (Pierce Brosnan) sejak kakaknya tewas bunuh diri. Tyler akhirnya jatuh cinta dengan  Ally Craig (Emilie de Ravin) putri Polisi yang menahannya. Hubungan mereka terancam, setelah Ayah Ally mengetahui hubungan tersebut.

Namun hal yang kusukai adalah bagaimana Tyler benar – benar melindungi adiknya  yang tidak terlalu disukai Ayahnya.

Cerita dan intrik yang terjadi karena  film ini memberikan kisah yang tidak biasa.  Namun pada akhirnya, ketika hubungan Tyler dan Ayahnya membaik, termasuk hubungannya dan Ally juga membaik, Tyler meninggalkan orang – orang terkasihnya dan menjadi salah satu korban 9/11 di kantor Ayahnya di World Trade Center.

Hachiko: A Dog’s Story “Persahabatan Sejati”

Film “Hachiko: A Dog’s Story” merupakan remake dari film aslinya Hachiko Monogotari yang dirilis tahun 1987. Film ini bercerita tentang kesetiaan seekor anjing  pada tuannya, melebihi batas kesetiaan anjing pada rata-rata.

Cerita berawal dari seekor anjing kecil yang berasal dari Jepang tiba di Stasiun Kereta Api Bedridge, Wonsocked, Amerika Serikat, menemukan Profesor Parker Wilson (Richard Gere) .  Anjing  akita ini pun dibawa  pulang ke rumah dan diberi nama Hachiko dan akhirnya dirawat hingga besar.

Parker terkejut ketika suatu saat Hachiko berada di Stasiun, ternyata Hachiko mengikutinya. Parker pun terpaksa keluar dari kereta untuk memulangkan Hachico ke rumah. Alangkah terkejutnya ketika pukul 17.00 Hachiko sudah  menjemputnya di stasiun.  Sejak saat itu Parker membiarkan Hachico mengantar-jemputnya di stasiun.

Akhirnya semua orang, penduduk kota terutama di Stasiun Bedridge menyayangi Hachiko dan selalu menyapa anjing itu layaknya sebagai manusia.

Hingga suatu hari,  Hachiko tak menemukan kedatangan tuannya di stasiun pada pukul 17.00. Pasalnya sang tuan ternyata meninggal karena serangan jantung ketika ia tengah mengajar, sementara  Hachiko sepertinya tak pernah mengerti dengan  meninggalnya Parker.

Setelah kematian Parker, Cate (Joan Allen) menjual rumahnya dan meninggalkan Bedridge. Hachiko pun dipelihara oleh anak perempuan Parker, Andy Wilson (Sarah Roemer). Karena berulang kali Hachiko kabur dari rumah Andy untuk pergi ke stasiun, berharap ia akan menemukan tuannya kembali. Hachiko pun dibiarkan mencari tuannya.  Hachiko tinggal di stasiun dan pada pukul 17.00, ia akan duduk di bundaran di depan stasiun, menanti kedatangan tuannya.

Keunikan tingkah laku Hachiko itu menarik perhatian, kisahnya menjadi legenda.  Hingga 10 tahun Kesetiaan Hachiko tak tergoyahkan, dan Hachiko pun akhirnya meninggal  di bundaran stasiun pada tengah malam pada musim dingin.

Film ini memang persis sama dengan kisah aslinya. Hachiko hidup tahun 1923-1935  di Jepang. Seorang Profesor yang mengajar di bidang pertanian bernama Hidesaburo Ueno di tahun 1924,   membawanya ke Tokyo dan memelihara Hachiko.  Setiap hari mereka selalu pergi bersama-sama. Hachiko selalu menemani Profesor Ueno ke stasiun kereta Shibuya untuk pergi mengajar di kampus, dan  menanti majikannya pulang di Stasiun.

Pada bulan Mei 1925, Profesor Ueno terserang stroke fatal saat mengajar, ia pun meninggal dunia. Hachiko yang tidak mengetahui hal itu tetap datang menjemput majikannya di stasiun Shibuya dan menunggu dengan sabar meskipun Profesor Ueno tidak akan datang lagi.

Hachiko yang selalu ada di sana pada jam yang sama, yaitu jam kedatangan kereta sore  menunggu kedatangan Profesor Ueno setiap sore hingga 10 tahun kemudian. Akhirnya pada tahun 1935, Hachiko meninggal di depan stasiun Shibuya, tepat saat kedatangan kereta sore, di tempat di mana ia selalu setia menunggu Profesor Ueno untuk pulang bersama.

Pada bulan April 1934, Pemerintah Jepang mendirikan patung Hachiko yang terbuat dari bahan perunggu tepat di depan stasiun Shibuya sebagai perlambangan kesetiaan seekor anjing kepada majikannya. Namun pada masa PD II, patung tersebut dilebur untuk keperluan perang. Akhirnya pada tahun 1948, Takeshi Ando, yang merupakan anak dari seniman pembuat patung Hachiko yang pertama, kembali membuat patung tersebut.

Selain itu, patung yang sama juga didirikan di Odate, kota kelahiran Hachiko. Patung/boneka berisi kapas yang identik dengan Hachiko pun dibuat dan sekarang berada di Japan’s National Nature and Science Museum. Pemerintah dan rakyat Jepang sangat menghargai dan sering kali mengambil contoh loyalitas Hachiko dalam segala perbuatan mereka sehari-hari.

Pada bulan Mei 1994, Japan’s Culture Broadcasting Network memutarkan rekaman yang berisi suara gonggongan Hachiko yang dahulu sempat terekam. Mereka menggunakan teknologi laser untuk memperbaiki rekaman yang sudah parah kondisinya tersebut. Rakyat Jepang akhirnya dapat mendengar suara Hachiko setelah 59 tahun kematiannya.

Saat ini, setiap tanggal 8 April, rakyat Jepang selalu memperingatinya sebagai Hari Hachiko, hari di mana manusia bisa mencontoh sikap setia seekor anjing dalam kehidupan sehari-hari.

The Blind Side From Nothing to Something

Nasib orang siapa yang tahu. Begitulah kesan yang kutangkap setelah menonton film The Blind Side yang dibintangi Sandra Bullock. Aktris ini merupakan salah satu pemain film yang kusukai, selain Nicole Kidman dan Julia Roberts.

Karena aktingnya, Sandra Bullock memenangkan Golden Globe Award untuk Best Actress, Screen Actors Guild Award untuk Peran Wanita Terbaik dan Academy Award untuk Aktris Terbaik. Inilah penghargaan pertama Sandra dalam karir perfilmannya.

Bagi yang menyukai menonton film drama Hollywood  dengan akhir yang membahagiakan wajib menonton film yang lahir dari  sebuah kisah nyata. Film ini diadaptasi dari 2006 buku terlaris Michael Lewis, “The Blind Side: Evolusi Game.

Film ini bercerita tentang Michael Oher, remaja Afro Amerika, yang dibuang keluarganya karena tidak berprestasi di sekolah. Ternyata disisi lain Michael memiliki kelebihan lain dan melalui pencari bakat, Michael pun dilirik mampu menjadi pemain terbaik di  football. Akhirnya pelatih football tersebut pun mendaftarkan Michael di Wingate Christian School.

Suatu malam Michael berjalan di bawah guyuran hujan, nasib mempertemukannya dengan keluarga Leigh Anne Tuoy dan keluarganya. Adegan ini sangat mengharukan, karena Michael bilang karena di Gym tempatnya hangat.

Anak-anak Leigh, SJ dan Collins semakin akrab dengan Michael. Begitu pula dengan suami Leigh, yang punya franchise sebuah restoran tersebut, tidak keberatan Michael untuk tinggal di rumahnya. Keluarga Leigh Anne Touy menerima Michael sebagai anggota keluarga mereka.

Berkat didikan dan bimbingan dari Leanne, prestasi Michael mulai membaik tidak hanya football tapi juga pendidikannya. Pergolakan terjadi ketika menjelang tamat SMA, tawaran beasiswa berdatangan karena prestasinya di tim football sekolahnya.

Cerita haru biru ini, mengajarkan kita tentang rasa sosial, dan jangan pernah berhenti berusaha serta terus melakukan perbuatan baik, memberikan kebaikan untuk semua maupun mengubah kehidupan orang lain menjadi lebih baik.

Clash of The Titans Pertempuran Dewa

Clash of The Titans merupakan film yang bercerita soal pertempuran dewa dalam mitologi Yunani. Menariknya film ini berhasil menduduki peringkat pertama penjualan tiket bioskop di seluruh dunia.

Jujur jika membandingkan dengan Percy Jackson and The Olympians : The Lightning Thief… Aku lebih menyukai film ini. Tapi yang membuat bingung adalah keduanya bercerita tentang Perseus, yang merupakan anak Dewa, hanya saja  Percy Jackson anaknya Posseidon, sedangkan Perseus anaknya Zeus.

Tentunya diharapkan yang nonton jangan bingung ya… xixixixii :D. Berdasarkan mitologi Yunani Perseus merupakan anak dari Bapaknya para dewa, sang pemilik senjata Petir. Perseus memang tidak sepopuler Ares “dewa perang” dan Athena “anak kesayangan Zeus”.

Akting Sam Worthington pemeran Perseus boleh diacungi jempol, karena gayanya yang santai dan cool sama seperti aktingnya di Avatar .

Clash of Titans bercerita Perseus yang menaruh dendam dengan Hades (Ralph Fiennes), dewa neraka karena telah menenggelamkan keluarganya didasar laut. Singkat cerita Perseus mengalahkan Hades yang ingin merebut kekuasaan dari Zeus (Liam Neeson).

Pelajaran film ini kita tidak bisa menentang takdir hidup kita, seperti Perseus yang menerima kekuatannya sebagai seorang anak dewa.

My Name Is Khan and I’m Not A Terrorist!

Setelah puas menikmati 3 Idiots, bulan ini sepertinya di Palembang menjadi bulannya film India. Pasalnya jarang sekali aku menyukai film-film dari negeri Hindi, ada beberapa yang kusukai seperti Mohabbatein, Kuch Kuch Hotta Hai, dan Kabhi khusi kabhi gham. Dan Sabtu Malam diriku menghabiskan malam berdua dengan Gita, teman di Putri Sumsel 2006 kembali menikmati akting bintang Bollywood dengan menonton My Name Is Khan.

Nasib sesama jomblo hihihiih… jadi malam mingguan berdua hahahha…  😀

Apa yang ada didalam pikiran kita, ketika mendengar film Bollywood… ya … benar… lagu dan tarian. Tapi di film My name is Khan, kita tidak akan melihat tarian, boleh dikatakan inilah film Bollywood yang tanpa tarian.

Teringat ketika akting Shah Rukh Khan dan Kajol di film  Kuch-kuch Hotai Hai yang membuat orang-orang terkena sindrom Anjali dan Rahul. Film  ini mampu menembus box office tidak saja di India tapi di Eropa, Australia, Asia dan tentu saja Indonesia.

Adu akting Kajol dan Shah Rukh Khan berlanjut di film Kabhi Kushi Kabhi Gham yang juga sukses mendatangkan air mata dan uang. Dan akhirnya keduanya bertemu kembali dalam film My Name is Khan.

Film ini  flash back perjalanan Rizwan Khan (Shah Rukh Khan) yang mengidap sindrom Asperger dalam menemui sang presiden Amerika karena janjinya kepada  Mandira (Kajol), wanita yang dicintainya.

My name is Rizvan Khan. I might seem a little different to you. That is because I have Aspergers Syndrome. It is named after Dr Hans Aspersers who first noticed the traits in children. Having Aspergers does not mean I am stupid. I am very intelligent, but I don’t understand people. I don’t know why people say things they don’t mean. For example, they say come to my house any time, and when I go to their house they say why have you come at this time? Sometimes people think I am rude. I don’t mean to be rude, being rude is not good. My mother said there are only good people and bad people in the world and I am a good person…

Film ini memberikan sudut pandang tersendiri dan merupakan film yang bagus bukan karena diriku yang bercucuran air mata tetapi karena inspirasi di balik film ini tentang  akibat dari aksi 11 September.

Time was divided by only two designations B.C and A.D. Now, there a third designation-9/11″

Ibarat air, menonton film selama 2, 5 jam ini tidak terasa karena film ini mengalir mengajak kita menikmati setiap pergantian setting. Rizwan merupakan contoh tentang mereka yang kekurangan tapi tetap memiliki pendirian teguh akan agama dan tingkah lakunya.

Karan Johar, sang Sutradara membuat film ini begitu berkelas dengan menyisipkan pesan mendalam umat beragama di Amerika terkait dengan pandangan miring akan umat Muslim pasca bom 11  September.

Dan yang tak penting bagaimana film ini mengangkat cerita seorang autis dan memberikan contoh bagaimana mendidik seorang anak autis.

Tak hanya tentang teroris, Islam, autis, film ini mengajarkan perjuangan dan cinta kasih. Kata-kata yang akan selalu dikenang di film ini  “My name is Khan and I’m not a terrorist!”

Hidup Adalah Perlombaan “All is Well”

“Hidup adalah sebuah perlombaan, jika Anda tidak cukup cepat, maka Anda akan diinjak-injak,” begitulah pesan rektor Virus Sahastrabudhhe (boman Irani) saat menyambut para mahasiswa baru di kampus ICE.

Wah… gila aja nih kata-kata ini menusuk sekali. Akhirnya mengerti juga apa perkataan dari rektor di film 3 Idiots, pasalnya pas nonton pertama masih di dvd bajakan dengan teks bahasa yang acakadut… *nepokjidat* … :p Film ini pun rilis di Palembang dan bersama dengan Jafis, Mbak Ira beserta adik dan keponakannya kita nonton film yang sarat makna ini.

Film ini bercerita tentang tradisi di India, bahwa setiap anak yang baru lahir akan langsung dicap untuk memiliki status. Jika anak laki-laki, maka ia harus menjadi insinyur, sementara jika anak perempuan maka harus menjadi seorang dokter. Taruhannya sangat tinggi, siswa yang orangtuanya mengorbankan segalanya untuk pendidikan, diharapkan mencapai puncak kesuksesan.

Namun ada tiga siswa cerdas yakni Farhan (R. Madhavan), Raju (Sharman Joshi) dan Rancho (Aamir Khan) yang sadar jika masa depan mereka tidak benar-benar tertulis dalam buku-buku teknik. Yang lebih penting justru mengejar mimpi. Virus sendiri merupakan rektor yang ortodoks, kolot, keras kepala, tak punya belas kasihan. Alhasil, ia jadi musuh bersama plus keberadaan Chatur Ramalingam, yang menyebalkan dan menghalalkan beragam cara untuk menjadi nomor satu di kampus.

Dalam satu kesempatan, Chatur dipermalukan Rancho di depan Viru dan teman-teman sekampusnya. Alhasil, Chatur menantang tak cuma Rancho tapi juga Farhan dan Raju bahwa 10 tahun ke depan, ia akan lebih sukses di banding mereka. Chatur benar, ia memang lebih sukses dari Raju dan farhan. Hanya saja tidak diketahui nasib Rancho. Chatur, Raju dan Farhan pun mencari keberadaan Rancho yang dianggap sebagai mahasiswa luar biasa di kampus.

Mereka menemukan Rancho, tapi bukan Rancho teman kuliah. Mereka justru menemukan Rancho yang tinggal di puncak gunung dengan menjadi guru bagi anak-anak kecil. Chatur merasa menang. Tapi ia tidak tahu, ada hal lain yang luar biasa yang tidak ia sadari.

Film ini sangat menggugah hati dan lebih menariknya adalah penampilan Aamir Khan di usia 44 tahun,  Aamir  bisa memerankan karakter mahasiswa dan semakin matang dan  menjadi seorang guru bagi anak-anak di Taare Zameen Par.

Film karya Rajkumar Hirani ini penuh dengan pesan moral, terutama di dunia pendidikan. Karena secara sosial, kultural, ekonomi, filosofi pendidikan menghadapi problem yang sama dan nyata seperti digambarkan di film. Begitupun dengan diriku… jika melihat lompatan pendidikanku yang dari SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) ke FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) dan akhirnya terdampar di dunia jurnalistik. Ada pelajaran yang sama dalam kehidupanku dan film ini, jika orang tua memegang peranan pendidikan, tentunya akan berbeda dengan jalan kehidupan selanjutnya, impian masa kecil.

Benang merah yang tak boleh dilupakan adalah teman bisa menjadi sangat berharga ketika mereka mampu mendorong Anda menuju potensi yang lebih besar. Film ini menawarkan keceriaan, persahabatan, haru biru serta bumbu cinta dan tentuntya  nyanyian dan tarian.Dan sebaiknya menyiapkan saputangan untuk menyeka airmata yang menetes. Tidak cuma sekali, ada beberapa kali adegan yang akan membuat Anda hanyut dalam cerita.

Dan tentunya kalimat“All is well” akan terus melekat dalam ingatan.