Man Jadda Wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses.
Membaca kata – kata sakti ini, diriku langsung melayang pada slogan yang kupegang zaman SD dulu, wuiiii… saat diriku sedang giat-giatnya mencari ilmu agama bersama teman – teman sepengajianku.
Ah… itu lain kali akan kuceritakan, cukup lama juga tertunda menulis review Negeri 5 Menara setelah sukses menyelesaikan membaca buku ini kurang dari 2 hari. Diriku mendapatkan rekomendasi dari Nike untuk membaca buku ini. Hmmm… awalnya tidak tahu sama sekali jika buku ini akan berkisah tentang Pesantren dan istimewanya itu Gontor ( tempat dimana Sobri 7 tahun berada disana ).
Membaca buku ini seperti berada didalamnya, pasalnya penulisnya Ahmad Fuadi yang notabene pernah menjadi wartawan Tempo membuatnya lebih detail. Kesan kaku dari Pesantren pun sepertinya cair dalam novel ini. A. Fuadi sang penulis menceritakan Alif Fikri yang tinggal di daerah Danau Maninjau, Padang bercita – cita menjadi seperti Habibie. Namun sayang, Amaknya menginginkan anaknya masuk sekolah agama setelah lulus dari Madrasah Tsanawisah (SMP). Akhirnya rencana masuk SMA dan melanjutkan kuliah ke ITB bersama teman sekaligus rivalnya, Randai batal.
Alif pun memilih untuk merantau ke tanah Jawa dan masuk Pondok Madani. Pesan utama novel ini adalah “man jadda wajada”, sebuah pepatah Arab yang berarti, “siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses”. Pesan itu disampaikan lewat pelajaran yang diperoleh para tokoh dalam novel. Pelajaran bahwa apa pun bisa diraih selama didukung usaha dan doa. Selagi benar – benar bersungguh untuk mencapainya. Allah Maha mendengar dan mengetahui yang terbaik untuk umat-Nya.
Buku favorit saya pas SD apa ya…, seperti SIASAT deh, novel kecil berseri dengan tokoh anak-anak yang berlagak seperti detektif 🙂
Kesuksesan yang dicapai tidak didapatkan dengan tanpa usaha. Seperti pepatah Arab MAN JADDA WAJADA. Pepatah ini singkat namun memiliki makna yang sangat dalam dan memberikan energi kepada siapa saja yang membaca dan memahaminya. BARANG SIAPA BERSUNGGUH-SUNGGUH PASTI MENDAPAT. Bahwa segala sesuatu itu harus didapat dengan kesungguhan dan kerja keras.
sip … setuju 😀
Salam kenal serta jabat erat selalu dari Tanah Lot.
Man Jadda wajada meski pepatah ini berasal dari arab namun sekarang
mungkinsudah mengIndonesia karena juga sering dipake dalam kosa kata bahasa Indonesia. 😀Info menarik nih. Nanti saya mau cari bukunya di toko buku.
Lha, iyalah. Masa nyari buku di panglong… heheh..
Salam
ALRIS
salam kenal balik… 😀
belum baca,
mudah-mudahan segera deh…
thanks ya
benull, kata ‘man jadda wajada’ sungguhlah sakti!
novel ini begitu menginspirasi saya..
setiap usaha yang dilakukan dengan kesungguhan hati akan memberikan hasil maksimal
bukunya keren abis… 😀
genti template lagi ini bu
bagus gak am… ??? abis yang kemarin dibilang jadul ???
Ada sesuatu hal sangat mengelitiik ketika ada seorang kawan bercerita tentang Pondok Pesantren Gontor dengan seorang Adik yang kakaknya alumni pondok gontor, dari obrolan tersirat sebuah makna yang “Man Jadda Wajada”. Barang siapa mau bersungguh maka dia akan berhasil. Dari obrolan inilah yang membawa aku terinspirasi tuk Action.
Alhamdulillah salah satu putra saya menjadi alumni pondok gontor dan semangat untuk mandiri dan berhasil nya sangat kuat’ apalagi setelah ditempat selama setahun di PLMPM sepertinya komplitlah ilmu yang dia dapat, mudah2 an cita2 nya yang setinggi langit akan tercapai’ saat ini dia sedang berjuang untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri, mohon doa restunya semoga anak kami berhasil memperoleh beasiswa tersebut dan berhasil mencapai cita2 nya..aamiin ya robbal’alamiin.