Belum Lengkap Tanpa Coret Baju dan Konvoi

Hari ini adalah hari bersejarah bagi pelajar SMA/ SMK/ MA di seluruh Indonesia. Ternyata melepaskan tahta SMA adalah menjadi simbol tersendiri bagi mereka yang mengatakan “Aku Sudah Besar” . Benarkah… ???

Mungkin karena dulu tidak pernah merasakan bagaimana mencorat coret baju , kecuali zaman SMP, karena ketika pendidikan setingkat SMA, diriku terdampar dan menyelesaikan studi di SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) sssttttt… jangan ketawa ya 😀

Memang di setiap pengumuman hasil ujian nasional (kelulusan) beragam ritual dilakukan. Tak lengkap rasanya jika para pelajar ini tidak melakukan aksi coret baju. Inilah “ritual” yang  selalu dilaksanakan sesaat setelah mereka mengetahui mereka berhasil lulus Ujian Nasional.

Meski telah mendapatkan larangan keras dari pihak sekolah, orang tua dan berbagai pihak lainnya termasuk pihak Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten / Kota toh  mereka tetap menyoret baju putih seragam mereka memberikan warna berbeda di hari yang bagi mereka hanya satu kali dialami dalam hidup.

Hmmmm… inilah kenyataan yang terjadi di negeri ini…

Selain aksi corat coret baju, yang tak seru dan wajib adalah aksi konvoi keliling kota dengan mengendarai kendaraan roda dua. Yupsss… aksi konvoi motor ini menjadi bentuk luapan kegembiraan mereka karena berhasil lulus Ujian Nasional.

Sayangnya konvoi kendaraan roda dua keliling kota ini kerap memberikan rasa khawatir bagi yang melihat atau pengguna jalan yang lain. Pasalnya dalam konvoi ini sebagian dari siswa atau mungkin seluruhnya ya  tidak mengenakan helm alias pengaman kepala.

Peristiwa kelulusan UN ini hanya sebagian kecil dan peralihan dari jalan hidup, kenapa harus melakukan hal yang tidak bermanfaat. Toh, pakaiannya bisa digunakan untuk adik atau kalau memang tidak memiliki adik lagi bisa disumbangkan bagi mereka yang memerlukan.

Bahkan yang lebih penting dari sekedar konvoi adalah bagaimana mensyukuri hidup dan menjaga keselamatan, karena jika kepala itu jatuh ke aspal, apa kata dunia ?

Semoga semakin banyak para pelajar yang memaknai arti kelulusan bukan sekedar dari coret baju dan konvoi kendaraan… 😀

19 thoughts on “Belum Lengkap Tanpa Coret Baju dan Konvoi

  1. asal jangan nangis aja belakangnya…
    dunia kampus yg lebih berat menanti, dan perlu kedewasaan,,
    perjuangan masih panjang…

    klo disumbangain lebih manfaat.. :mrgreen:

  2. waktu disekolahku.. kami juga diawasin mbak gak boleh corat coret..
    dihhhhhhhh gak kehilangan akal.. kami janjian ngumpul disuatu tempat.. dan.. jreng jreng..
    dikeluarkan semua alat2 itu.. pilox, marker berbagai warna…wekeke..
    ada nuansa sendiri gitu..

    cuma.. pas corat -coret aq izin sbentar ke toilet.. ganti baju ama baju lama.. yg dipakai td sayang lagian ibuku juga gak ngasi.. mendingan di kasi keorang…

    lahhh kok curhat… 😀

  3. Hey, saya termasuk ya ga setuju dg hal beginian… 😦
    Ga ada gunanya ngelakuin ginian (nyoret baju dan konvoi motor). Yang ada cuman meresahkan masyarakat. Di Madura sampe menjarah PKL segala. 😡
    Mbok yo dilakukan dengan bersyukur, langsung shalat dhuha gitu di masjid, ato langsung bagi2 makanan untuk tukang becak dan fakir miskin. Gitu kan enak… 🙂

  4. blogwalking…..
    kemarin jg liat d daerahq jg gt, pada corat coret n konvoi di jln2 gt….-_-!
    alhamdulillah waktu lu2san q dl g kek gt, hehehe baju masih bersih putih xixixi ^^
    klo konvoi g pake helm ngerii bgt tuh, ea klo g jatuh klo jatuh? xixixixi…jadi tiduran dech 🙂

    gud luck sll jeng 🙂

    salam sayank….

  5. mungkin terlalu berlebihan ya, jika kita lulus trus kita konvoi di jalanan, corat coret baju
    bukannya dengan bersyukur kepada Allah itu udah cukup
    kalo konvoi ga jelas gituan malah ntar bisa bikin kecelakaan dan mengganggu lantas.
    heeem

  6. Congratulations for posting such a useful weblog. Your blog isnt only informative and also very artistic too. There normally are extremely couple of people who can write not simple articles that creatively. Continue the great work !!

Tinggalkan komentar